PENGARUH KONSELING GIZI TERHADAP PENINGKATAN STATUSGIZI BALITA PENDERITA KEP (Kurang Energi Protein) YANG MENDAPATKAN PMT (Pemberian Makanan Tambahan)
Abstract
Kurangnya energi protein (KEP) merupakan keadaan kurang gizi yang disebakan oleh rendahnya konsumsi energi dan protein dalam makanan sehari-hari sehingga tidak memenuhi angka kecukupan gizi.Asupan zat gizi adalah salah satu faktor yang berpengaruh langsung terhadap KEP. Asupan zat gizi dipengaruhi oleh perilaku ibu. Konseling gizi merupakan salah satu cara memperbaiki perilaku ibu, meliputi pengetahuan, sikap ibu. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh konseling gizi terhadap peningkatan status gizi balita KEP berdasarkan pengetahuan dan sikap ibu terhadap cara untuk meningkatkan berat badan balita 2-5 tahun. Metode Penelitian yang digunakan ialah eksperimen dengan quasi experiment control group design pada anak KEP usia 2-5 tahun di Puskesmas Blang Mangat dan Puskesmas Blang Cut. Jumlah sampel adalah 20 ibu pada kelompok kontrol dan 20 ibu pada kelompok intervensi.Kelompok intervensi adalah ibu dari balita KEP yang tidak diberi konseling gizi dan mendapatkan PMT. Kelompok kontrol adalah ibu dari anak KEP mendapatkan PMT dan yang tidak diberi konseling gizi. Konseling dilakukan 3 kali tiap 1 bulan setiap Posyandu selama 3bulan. Subjek penelitian adalah ibu yang mempunyai anak KEP. Analisis data menggunakan uji beda, yaitu dependent t testatau independent t testuntuk data yang berdistribusi normal, danwilcoxonatau mann-whitneyuntuk data yang tidak berdistribusi normal. Hasil penelitian Sebanyak 85% subjek tidak mendapatkan ASI. Pendidikan responden 60% adalah SMA,dan pendapatan rumah tangga responden 60% ≥ UMR Provinsi Aceh. Pada kelompok kontrol, tidak terdapat peningkatan skor sikap,secara signifikan, tetapi skor pengetahuan meningkat signifikan (p=0,022). Pada kelompok perlakuan terdapat peningkatan skor pengetahuan, sikap secara signifikan (p=0,000). Terdapat perbedaan perubahan pengetahuan sikapsecara signifikan (0,000) antara kelompok Intervensi dan kelompok kontrol. Dengan demikian Konseling gizi dapat meningkatkan pengetahuan dan sikap ibu, sehingga status gizi balita meningkat secara signifikan.